Warga Nahdliyyin memiliki cara khas untuk mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Salah satunya melalui gerakan budaya Islam dan tradisi pesantren yaitu mengaji.
Di bawah tajuk Nusantara Mengaji Gelar Khataman Quran dan Pembacaan Sholawat Nariyah, acara khas ini, digelar secara serentak di seluruh Indonesia, pada hari Jumat sore, mulai pukul 15.00 WIB, 3 Agustus 2018.
Sebagai sebuah ikhtiar batin mendukung Ketua Umum PKB, Muhamimin Iskandar atau Cak Imin menjadi pemimpin bangsa. Gerakan Nusantara Mengaji mnggelar khataman Alquran dan pembacaan sholawat nariyah sebanyak 4444 kali. Acara ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia dimulai dari pukul 15:00 hingga 17:00 WIB.
Kordinator Daerah (Korda) Nusantara Mengaji Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mengatakan, khataman dan pembacaan sholawat nariyah merupakan ikhtiar batin untuk Cak Imin selaku panglima santri agar sukses langkahnya menjadi pemimpin bangsa.
“Ada dua ikhitiar yang harus kita tempuh, lahir dan batin. Ini adalah ikhtiar batin untuk Cak Imin. Setelah ikhtiar lahir sudah diupayakan sebelumnya,” kata Ustuchri yang bersyukur bahwa PKB Kota Bekasi bisa terlibat dalam menggelar Nusantara Mengaji.
Menurutnya, setelah segala ikhtiar diupayakan, selanjutnya semuanya diserahkan kepada Allah. “Biarkan Allah yang menjadi penentunya. Kita hanya bisa melakukan ikhtiar semaksimal mungkin,” kata dia.
Ustuchri optimis Cak Imin maju menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019. “Cak Imin memenuhi syarat. Ia punya basis massa, populer, disukai dan yang paling penting cakap dalam memimpin. Perpaduan Jokowi-Cak Imin adalah perpaduan pas,” pungkasnya.
Sementara itu Siti Maryam kader perempuan PKB Kota Bekasi, yang ikut aktif dalam event nasional ini, mengemukakan acara ini sekaligus sebagai bekal batin bangsa Indonesia untuk lebih maju. Tradisi di kalangan nahdliyyin di akar rumput menjadikan khataman al Quran sebagai upaya untuk menguatkan berbagai ikhtiar.
Salama ini Cak Imin sudah melakukan ikhtiar tinggal berdoa. “Kita semua mendoakan yang terbaik buat pemimpin kita,” ujar Siti Maryam yang dikenal sebagai ustadzah, pendidik, dan aktivis pemberdayaan perempuan Kota Bekasi. (IAR)