Datanglah ke Ciamis Jawa barat. Lalu menikung ke Desa Imbanagara. Di sinilah legenda musik Indonesia, Nike Ardila dipusarakan. Dia adalah penyanyi paling popular di masa 90an.
Hari ini, 19 Maret 2018, genap 23 tahun si Bintang Kehidupan itu tiada. Tapi namanya, abadi di hati penikmat musik di tanah air. Dan, setiap peringatan kepergiannya, makam Nike di Desa Imbanagara, selalu padat oleh peziarah yang merupakan penggemar Nike Ardila yang tak lekang.
Setiap tanggal 19, puluhan Bis wisata yang membawa anggota Nike Ardilla Cyber Club (NACC) datang memberi penghormatan di pusara sang idola. Mereka datang dari berbaagi tempat dari seluruh tanah air.
Di dekat komplek pemakaman Nike, keluarga besarnya, dibantu para fans, mengelola Saung Nike Ardila. Dibangun sejak tahun 2010 saat peringatan 15 tahun kepergiannya, inilah tempat berkumpulnya para penggemar. “Ketika dia masih hidup, ia memang ingin mendirikan restoran. Saya melanjutkan keinginan dia,” kata Nining, ibunda Nike, suatu hari.
Tempat ini, dikelola oleh keluarga Nike Ardila bersama fans Nike Ardila di kawasan Ciamis, Jawa Barat. Bermacam souvenir bergambar Nike Ardilla mulai dari kaos, jam tangan, tas, mug, gantungan kunci dan beragam aksesoris lain dijual. Setiap peringatan ulangtahun atau peringatan kepergiannya, saung ini selalu ramai.
Seperti diketahui, Nike Ardila memang sangat menjulang popularitasnya di era 90an. Penggemarnya melimbah, bahkan hingga saat ini, ketika kepergiannya sudah 23 tahun silam. Mereka membentuk kelompok penggemar yang disebut NACC, selain NAFC atau Nika Ardila Fans Club. Kini sedikitnya ada 12 NAFC yang aktif, dari berbagai daerah.
“Tiap bulan Maret, dimana dia wafat, di sini selalu ramai. Banyak rombongan yang datang terkadang sampai 5 bis. Menginap disini, kalau tidak cukup sebagiannya tidur di masjid,” kata mama Nining, panggilan akrab ibunda Nike.
Nike Ardila atau nama aslinya Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi, meninggal pada 19 Maret 1995. Ia mengalami kecelakaan maut, saat mobilnya menabrak beton di Jalan Riau Bandung.
Kepergian Nike, ditangisi begitu banyak orang yang mengidolakan. Ia meninggal muda, karena usianya saat itu, baru 19 tahun. Dalam rentang karirnya yang tidak panjang, album pertama berjudul Seberkas Sinar, langsung mengantarnya di anak tangga puncak popularitasnya. Saat itu, umurnya baru 13 tahun.
Popularitas Nike, sejak pertama muncul, hingga kepergiannya, seperti tak pernah surut. Setelah meluncurkan album Seberkas Sinar, album lainnya juga memetik sukses besar: Bintang Kehidupan, Suara Hatiku, serta Sandiwara Cinta, album terakhir sebelum meninggal.(kib)