Di Girimulyo : Kerukunan tanggung jawab bersama

oleh -508 Dilihat

Girimulyo, Kabarno.com – Da’i dan Da’iyah harus selalu bersinergi untuk memakmurkan masjid. Da’i dan Da’iyah juga harus bisa menjadi tauladan bagi jamaah masjid, sehingga bisa terwujud baldatun thayyibatun warabbun ghafur. Hal itu diungkapkan Ketua DMI Girimulyo, Sarijo, SM Kamis, 13 Agustus 2020.

“Da’i dan Da’iyah harus selalu bersinergi untuk memakmurkan masjid. Da’i dan Da’iyah juga harus bisa menjadi tauladan bagi jamaah masjid, sehingga bisa terwujud baldatun thayyibatun warabbun ghafur,”

Panewu Girimulyo, Purwono, S.Sos. mengapresiasi kegiatan pelatihan da’i dan da’iyah tersebut. Keberadaan DMI Girimulyo yang sudah lama vakum, yang mengadakan kegiatan pelatihan ini. Konsulidasi organisasi dan pengurus baru serta program kerja, mulai menggeliat. Aktualisasi kegiatan yang bertujuan untuk memakmurkan masjid se-Kapanewon. Pembina fungsional DMI adalah KUA, sebagai instansi teknis yang melakukan pembinaan untuk kemakmuran Masjid – masjid se Kapanewon Girimulyo. Girimulyo mempunyai beragam suku budaya, dan agama, diharapkan tercipta kerukunan, dan ketentraman antar dan intern umat beragama.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kulon Progo, Saeful Hadi, S. Ag, M.Pd.I. berpesan agar dalam memakmurkan Masjid merujuk pada acara dakwah Rasulullah. Seorang da’I harus sabar dan punya keluasan hati, siap menerima keberagamaan dan perbedaan di tengah-tengah masyarakat. Da’I juga dituntut untuk mempunyai keluasan ilmu pengetahuan agama, serta bisa menjadi tauladan atau contoh yang baik.

Sedangkan Kasat Binmas Polres Kulon Progo, AKP Sutarno, SH lebih menyoroti tentang pentingnya kerukunan umat beragama dan toleransi. Kerukunan umat beragama merupakan keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya, dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat bernegara di dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Lebih lanjut menurutnya, bahwa kerukunan menjadi tanggung jawab umat beragama dan pemerintah. Di Kulon Progo kerukunan umat beragama sangat bagus. Hal ini karena kultur masyarakat yang tidak mudah terprofokasi, yang jelas adem ayem. Masyarakat juga masih memegang teguh tradisi/adat istiadat yang dapat memperkuat kerukunan umat beragama.

“Meski demikian, kerukunan umat beragama juga mempunyai beberapa tantangan baik karena faktor keagamaan maupun non keagamaan. Faktor keagamaan meliputi penyiaran agama, perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda, pengangkatan anak, perayaan hari besar agama, perawatan Jenazah, penistaan agama, adanya kelompok sempalan, dakwah yang di baluti kegiatan sosial dengan melibatkan masyarakat.lintas agama, pendirian rumah ibadah, dan eksluisme, fanatisme, serta radikalisme. Sedang faktor non keagamaan karena adanya kesenjangan ekonomi, kepentingan politik, serta konflik dan sosial budaya,” jelas Sutarno.(yah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.