Warsidi, bersama anggota Lembaga Kesejahteran Sosial (LKS) Kalirejo, sampai di Jakarta dan langsung bertemu Sugiyarti. Dia adalah warga Plampang, Kalirejo, Kokap, Kulon Progo yang sedang berobat di RSCM.
Bersama LKS Kalirejo, kedatangan Camat Kokap juga untuk memberikan bantuan kepada Sugiyarti. Uang senilai Rp 10 juta , diberikan kepada keluarga Sugiyarti untuk kebutuhan berobat dan lain-lainnya selama tinggal di Jakarta.
Kehadiran Pak Camat, juga langsung disambut oleh Haji Tolkah dan pak Ciwis, tokoh masyarakat Desa Kalirejo yang berdomisili di Jakarta. Pada kesempatan itu, Warsidi, juga bertemu dengan masyarakat Kokap yang tinggal di Jabodetabek.
Kehadiran Warsidi di Jakarta, bukan hanya disambut hangat, tapi juga diajungi jempol oleh tokoh-tokoh Kalirejo dan warga Kalirejo yang ada di Jakarta. “Agek iki ono pak camat tekan Jakarta, tresno karo rakyate sing agek susah mongko adoh nggone,” kata Haji Tolkah.
Pada kesempatan itu, hadir pula Pengurus Peduli Kulon Progo, Haji Imam Makmur. Ia juga termasuk tokoh masyarakat di Jakarta. Aslinya dari Dusun Tambak Triharjo, Wates, Kulon Progo.
Sebagai tokoh Kalirejo yang tinggal di Jakarta, Pak Haji merasa sangat bahagia melihat kehadiran Pak Camat. Ia menyebut, kesedihaan Warsidi datang ke Jakarta, adalah sesuatu yang luar biasa. “Pak Camat Warsidi mencintai rakyatnya tanpa pandang bulu, baik kaya dan miskin,” tambahnya.
Warsidi yang mendapat sanjungan, dengan nada halus menjawab bahwa yang ia lakukan adalah bagian dari tanggungjawabnya sebagai pemimpin. “Kalau rakyatnya minum satu gelas, pemimpin harus hanya minum setengah gelas. Kalau rakyatnya naik motor supra x, Warsidi naiknya motor yang paling jelek yaitu yamaha autolobe alias motor yamaha 75 yang keluaran tahun 1975,” kata Camat yang merakyat ini.
Bagi Warsidi, hidup memang untuk saling meringankan beban sesame. Itu, sudah sejak lama menjadi pedoman Warsidi dalam hidupnya yang penuh hidup kesederhanaan. Itu pula yang membawanya ke Jakarta untuk menjenguk sekaligus mengantarkan sumbangan kepada warganya yang sedang membutuhkan.
Sebagai pemimpin, Camat Warsidi mempunayi idola dalam hidup. Tokoh wayang bernama Bambang Senggono. Menurutnya, Senggono berjuang tanpa pamrih. Dan, itulah yang seharusnya dilakukan seorang pimpinan: mengemban tugas yang tak kenal waktu, kalau perlu, waktu liburpun digunakan untuk kepentingan rakyat.(via)
Memang luar biasa p camat kokap kulon progo ini .mestinya sudah dari dulu beliau jdi camat….mjngkin camat kokap yg paling hafal medan dan lokasi rumah earganya ya hanya beliau ini. Ibarat sampai jalan tikus pun beliau tau ….
Semoga bisa ditiru pejabat yg lain,terima kasih.