CAKRUK 2: Dua Kali Cunthel, Marake Mengkel

oleh -310 Dilihat
oleh

Sore-sore, Cakruk tak seramai biasanya. Entah kenapa, hari ini banyak yang absen di tempat yang biasanya selalu menyenangkan itu. Para aktor utama pemegang roll juga hanya muncul sekilas-sekilas.   

Ki Mbero yang biasanya tas-tes, malah mengambil peran Densus dengan mengatakan, “Njuk cunthel.” Aneh memang. Bahkan sampai dua kali tokoh sakti yang lebih senang peran antagonis itu, mengatakannya.

“Dagangane berat, njuk rawani ngeyang. Gur liwat ro nglirik bakule wae,” kata Densus yang memang sejak awal percakapan sendet karena temanya berat. Tama spiritualitas, religiusitas, pokoke menyangkut bab sangkan paraning dumadi.

Suasana bisu. Tak ada aktivitas sama sekali. Lalu, muncul tokoh sentral kedua, Denpur. Tapi dagangan percakapan yang ditawarkan juga berat. Begitupun saat Ki Mbero melempar iso soal urut-urutan trah. Soal perbedaan prunan dan ponakan,”dagangan enteng wae. Bedane prunan karo ponakan.”

“Wah rarerti kuwi aku,” jawab Densus yang membuat kembali cunthel. Sudah. Semua mentok. Akhirnya, tak ada yang berbicara sama sekali. Cakruk kayak kuburan Mbanaran yang selalu sepi, sinup, angker.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.