Bunga-bunga matahari mekar, pamer warna kuning yang cerah. Ada di sepanjang Jalan Tentara Pelajar, bunga itu berjajar, tepatnya di depan Balai Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
Berada di pinggir jalan, tanaman yang memberi warna kuning dominan itu, memikat pemudik dan siapa saja yang melintas. “Menyempatkan berhenti mas, untuk berfoto, cukup bagus. Baru kali ini melihat tanaman bunga matahari yang berada di depan balai desa,” kata seorang pemudik.
Ratusan bunga matahari itu, ditanam oleh Cuk Marjono, kakek berusia 60 tahun, warga Kopat, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Mbah Marjono menanam pohon matahari tiga bulan sebelum Lebaran. Harapannya untuk memperindah dan memberi kesan asri, syukur-syukur bisa dimanfaatkan bijinya.
Awalnya, begitu tutur Cuk Marjono, bunga matahari yang ia tanam tak dihiraukan oleh masyarakat. Justru tanaman itu, dirasa mengganggu pandangan, namun setelah berbunga justru kebalikannya: sekarang banyak yang memuji bahkan bertanya-tanya ingin memiliki bunga matahari.
Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Karangsari, Mujirin juga senang melihat ada warganya yang kreatif. Ia mengapresiasi ide kreatif Mbah Marjono dan berharap banyak yang menanam bunga matahari, terutama tempat-tempat wisata di wilayah Karangsari seperti Kedung Gender Josutan, Guo Kali Lingseng di Ngruno, Guo Watu Jonggol di Gunung Penthul dan Puncak Gunung Sajen di Blumbang. (yad)