Home / MAF / Bela Beli-61: Posdaya, Wardaya, Senkudaya Hingga Tomira

Bela Beli-61: Posdaya, Wardaya, Senkudaya Hingga Tomira

Posdaya untuk memberdayakan masyarakat miskin. Berbagai strategi dipilih untuk mengantarkan masyarakat miskin membangun usaha. Dengan demikian mereka dapat mencapai kesejahteraan secara bertahap. 

Bupati Kulon Progo dr Hasto Wardoyo, SPOG  mengungkapkan perlu kesungguhan untuk mengantarkan masyarakat miskin agar menyadari kemiskinan yang mendera. Saatnya masyarakat miskin akan berusaha memberdayakan diri untuk tidak miskin lagi.

Terus menerus mendampingi masyarakat miskin menjadi kunci untuk mengatasi kemiskinan. Sebab masyarakat miskin tidak memiliki kemampuan dalam banyak hal. Mereka tidak memiliki akses untuk mendapatkan modal. Mereka juga tidak memiliki kesempatan berusaha. “Mereka tidak memiliki kemampuan memahami bahwa dirinya miskin,” katanya.

Mengatasi orang miskin harus diagnosis satu persatu.  Selama ini saya sendiri maupun pemerintah cara mengatasi orang miskin itu seperti mengatasi  orang sakit saja. Semua diberi para setamol sehingga panasnya turun, padahal sebabnya beda-beda.

Kami di Kulon Progo menangani orang miskin masing-masing keluarga beda penyebabnya sehingga interfensinya juga beda-beda. Posdaya membentuk  Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB). Keluarga kaya harus mendampingi yang miskin. Dasa wisma itu ada sepuluh orang terdiri enam rang miskin dan empat orang kaya. Kemudian kelompok ini membuat unit-unit eknomi produktif  yang namanya KAKB itu.

Setelah itu membentuk kelompok Posdaya, masing-masing anggota dapat membangun  warung Posdaya (Wardaya) yang barang dagangannya didrop dari koperasi skunder namanya Sentra Kulakan Posdaya (Senkudaya)  untuk menyaingi mart-mart yang ada. Kemudian kita bentuk warung-warung di desa  dan kami mengatakan kepada mart-mart yang ada disana bahwa setelah izinya sudah habis tidak akan diperpanjang.  Tetapi mart-mart itu namanya diganti namanya Tomira  (Toko Milik Rakyat).

Dengan demikian produksi rakyat bisa masuk di toko tersebut.  Hasto  juga menceritakan setelah membuat warung-warung, satu desa satu warung Posdaya dan barang dagangannya disuplay dari senkudaya. Karena Senkudaya mempunyai jejaring waralaba tetapi jejaringnya orang miskin. Menurutnya orang miskin itu harus didampingi. (bersambung)

About redaksi

Check Also

Iki Loh Swasono nek Isuk-isuk Mlaku Nang Mbantul

Isuk tansah iseh adem. Srengenge durong ngetoke raine. dadi suasana iseh ketok peteng.  Ning, aku …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *