Menurut kader Posdaya Melati, ide dasar dikembangkannya abon dari daging Bebek Nila setelah ada salah seorang kader yang melontarkan gagasan alangkah baiknya kalau kita mengembangkan abon dari bahan baku yang lain.
Selama ini kita hanya mengenal abon sapi saja. Padahal ada bahan baku lain yang bisa juga di olah menjadi abon yakni Bebek Nila. Setelah dirembuk secara matang untung ruginya, akhirnya terpilih Bebek Nila sebagai bahan baku daging yang di buat sebagai abon. Alhamdulillah melalui kesepakatan bersama akhirnya melalui bimbingan dari kader yang pandai memasak terciptalah abon bebek nila yang lezat untuk disantap.
Meskipun abon daging Bebak Nila belum merambah pasar swalayan, namun optimism tetap ada. Selama ini pemasaran yang dilakukan sebatas dari mulut ke mulut dan dipasarkan di toko-toko yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Untuk dapat masuk ke pasar swalayan memang diperlukan persyaratan yang cukup banyak mulai dari proses sampai pengepakan. Selain itu pengiriman barang harus berkesinambungan tidak boleh terputus. Untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan itulah pihaknya masih memikirkan kelangsungan kerja sama yang disepakati.
Posdaya Melati berupaya keras untuk memenuhinya termasuk mengajak masyarakat untuk bersama-sama membudidayakan pemeliharaan Bebek Nila dalam upaya pemenuhan bahan baku pembuatan abon. Jangan heran kalau budi daya Bebek Nila berhasil dengan baik dilakukan masyarakat yang bermukim di Kecamatan Pengasih akan menyebabkan Kecamatan ini dikenal sebagai Kecamatan Bebek Nila dengan berbagai penganan terbuat dari Bebek Nila.
Keberhasilan Posdaya Melati yang ada di Desa Sendang Sari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo dalam mengembangkan industri kecil dalam pembuatan abon ini tidak terlepas dari peran serta tokoh masyarakat yang dengan gigih mengajak semua bangkit dan tidak boleh berpangku tangan menggapai cita-cita secara bersama-sama melalui wadah Posdaya secara bergotong royong.
Melalui wadah Posdaya, selain mampu membangkitkan kembali sikap gotong royong yang menjadi warisan nenek moyang kita yang dulu sangat kuat namun kini kelihatan mulai luntur dapat kembali terjalin secara kuat.(bersambung)