Warung Posdaya KAKB menjadi satu bentuk kegiatan mengajak masyarakat yang mampu menolong masyarakat yang kurang mampu agar dapat hidup mandiri. Hal itu merupakan upaya agar masyarakat Kulon Progo hidup lebih sejahtera.
Kabupaten Kulon Progo yang memiliki 12 kecamatan dan 88 desa/kelurahan semula memiliki 257 Posdaya kini telah bertambah 103 Posdaya, sehingga menjadi 360 Posdaya. Sementara Warung KAKB 115 dan jumlah KAKB ekonomi produktif sebanyak 84.
”Pembentukan Posdaya selanjutnya diikuti dengan Warung KAKB sebagai usaha warung dan usaha ekonomi produktif dilakukan seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kulon Progo,” kata Wakil Bupati Kulon Progo, Drs H Sutedjo yang sangat setuju dengan anjuran terkait setiap keluarga diajak berlomba-lomba mencari keluarga asuh.
Keluarga asuhnya itu adalah keluarga miskin untuk dijadikan keluarga binangun. ”Artinya keluarga itu dibangun dan dikembangkan sehingga yang diasuh menjadi lebih hebat dari pada yang mengasuh karena dilengkapi dengan delapan fungsi keluarga,” ujarnya.
Sebanyak 12 Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB) di Kulon Progo menerima dana hibah Rp100 juta dari Bank Mandiri. Bantuan tersebut berasal dari Dana Program Bina Lingkungan (PBL) Bank Mandiri untuk membantu kegiatan KAKB. Sri Harmintarti mengatakan, bantuan diberikan kepada 12 KAKB di Kulon Progo, yakni dua KAKB Warung di Banjararum, Kalibawang dan enam KAKB ekonomi produktif di Glagah, Temon, Kranggan dan Banaran Galur serta Ngentakrejo Lendah.
Bantuan sebagai stimulan modal kegiatan usaha. Bantuan tersebut akan menggunakan sistem dana bergulir bagi setiap KAKB. Dalam jangka waktu tertentu, dana digulirkan kepada KAKB yang lain dan disesuaikan dengan proposal kegiatan masing-masing.(bersambung)