Sosialisasi pengembangan Posdaya terus dilakukan di berbagai wilayah agar Posdaya dapat berfungsi seperti mata air. Posdaya laksana pancuran kecil yang memancarkan air keatas. Meskipun tidak besar tetapi akan memercikkan air di sekitar pancuran sehingga memberi manfaat bagi orang banyak.
Bupati Kulon Progo dr H Hasto Wardoyo, SpOG(K) merespon positif program Posdaya karena sangat selaras dengan program yang tengah dilakukan di Kabupaten Kulon Progo, yaitu pengentasan kemiskinan.
Selama ini bantuan kepada masyarakat miskin masih belum memiliki unit analisis yang jelas, sehingga evaluasinya juga menjadi kabur. Dengan adanya Posdaya, fokus perhatian bisa dilakukan melalui unit analisis terkecil yaitu keluarga karena keluarga lembaga utama yang terdekat dan paling akrab dengan setiap anggotanya.
“Jika keluarga bermutu dan kuat maka akan menjadi wahana pembangunan bangsa yang sangat efektif, karena kualitas sumberdaya manusia akan sangat ditentukan oleh kualitas keluarga itu sendiri,” ujarnya.
Perlu dukungan pemberdayaan, pelayanan paripurna dan dinamika agar setiap keluarga dapat melaksanakan fungsi-fungsi utamanya dengan baik. Di akhir tahun 2011, data warga miskin secara deteil disajikan mulai dari nama kepala keluarga, jumlah anggota, usia dan alamatnya, membuat para dermawan yang terdiri dari kalangan pengusaha dalam negeri, secara spontan tergerak menghimpun dana untuk mengangkat kemiskinan dari wilayah Kulon Progo. Dia optimis wilayahnya dapat meningkatkan IPM secara lebih signifikan dengan berkonsentrasi di beberapa bidang antara lain ekonomi dan pendidikan disamping kesehatan dan lingkungan hidup.
Bupati berkomitmen tidak makan nasi selama masyarakat Kulon Progo masih ada yang belum mampu membeli beras. Dia menyatakan diagnosis kemiskinan dilakukan di unit-unit terkecil masyarakat agar dapat ditemukan akar masalah penyebab kemiskinan sehingga program pengentasan kemiskinan dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat tersebut. Terkait Program Posdaya, saat ini di Kulon Progo ada tiga kecamatan yang sudah memiliki Posdaya, yaitu Kecamatan Pengasih, Temon dan Panjatan. Setelah sosialisasi ini diharapkan sembilan Kecamatan lainnya dapat mengadopsi program Posdaya. Hadir tujuh universitas di Yogyakarta yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Taman Siswa (UST), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Jana Badra (UJB), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa. (bersambung)
