Bupati Kulon Progo dr H Hasto Wardoyo, SpOG(K) mengungapkan Posdaya menjadi sarana bagi masyarakat untuk berlatih berusaha.
Masyarakat perlu mendapat pelatihan dari kehidupan yang konsumtif menjadi lebih produktif. Mengajak hidup produktif membutuhkan waktu, selain kesabaran untuk memberikan kesadaran karena banyak orang yang tidak menyadarinya.
Sebagian masyarakat tergantung pola hidup konsumtif, setiap kali mendapat bantuan langsung membelanjakan dan habis.
Posdaya secara ekonomis menyiapkan masyarakat untuk berusaha, melalui tahapan-tahapannya mengajak masyarakat untuk melatih diri mengembangkan usaha. Kesadaran awal untuk mengembangkan usaha, mengubah kebiasaan hidup ke arah yang produktif merupakan modal dasar yang sangat dibutuhkan.
Warung Posdaya menjadi sarana berlatih bagi warga miskin untuk mampu mengelola diri dan lingkungannya dalam berusaha. Warung-warung yang ada dikumpulkan menjadi Sentra Kulakan Posdaya (Senkudaya) dan akan memasok kembali kebutuhan Warung Posdaya. Masyarakat akan berlatih untuk mengembangkan usahanya secara bersama-sama.
Mereka yang berhasil mengelola Warung Posdaya akan mengembangkan dirinya dengan memulai usaha baru dan terus berlatih untuk memajukan usaha yang dirintisnya. Melalui bimbingan dan pelatihan berjenjang masyarakat yang sudah memulai usaha terus mengembangkan usahanya. Akan terjadi peningkatan dengan dukungan lembaga keuangan dan perbankan yang sudah ada.
Kredit usaha dimulai Rp2 juta/orang dalam satu kelompok menggunakan sistem tanggung renteng. Setelah mengembangkan modal bersama, bank yang juga memberikan bimbingan teknis akan memperlancar usaha bersama.
Selanjutnya bank akan memberikan pinjaman dalam jumlah yang lebih besar setelah usahanya memenuhi syarat memperoleh kredit. Ketika usaha yang dijalankan sudah layak memperoleh pembiayaan dari perbankan, berarti usahanya sehat dan memiliki kesempatan untuk mandiri.
Posdaya yang berawal dari kegiatan ibu-ibu berkumpul ketika mengikuti Posyandu dan PAUD berkembang menjadi bentuk usaha ekonomis. Setelah kesadaran tumbuh di kalangan ibu-ibu, kepentingan bisnis akan menyertai sehingga muncul gerakan memberdayakan keluarga berbasis ekonomi.
Secara keseluruhan akan mencul semangat untuk meningkatkan kesejahteran. Masyarakat dengan sendirinya akan membangkitkan semangat untuk membangun keluarga dan masyarakatnya.(bersambung)