Bapak memiliki keyakinan dengan semangat itu, ideologi bangsa Indonesia mampu menghadapi produk asing?
Kerja yang ditambahi dengan ideologi lebih cepat daripada kerja berdarah-darah tapi hasilnya tidak maksimal. Harapan saya Posdaya agak pahit ganas dikit gak apa. Posdaya agak galak sedikit, karena tidak dapat melawan produk asing kalau kita tidak mengembangkan ideologi.
Masukkan ideologi yang agak melawan, yang pemerintah saja berani Posdaya harus berani berteriak kencang, wong hanya teriak saja kok, tidak bikin undang undang, kalau bikin undang undang salah, kalau bikin Perda salah cuma teriak makan yang cuma begitu saja Posdaya. Biar laris, beli produk Posaya itu patriot, karena rasane ora enak yo rapopo wong isih latihan, patriot itu. Pemuda gembeng. Kalau tidak itu kita kalah, kita beli produk Posdaya tidak mesti harus menolak produk asing.
Menang tanpo ngasorake, anda bela negara beli produk Posdaya karena uangnya akan kembali ke rakyat. Buat teknologi kalah, rekayasa angkat tangan. Tak mungkin teknologi kita akan menang. Bikin mobil tidak akan mampu mengalahkan Jepang karena teknologinya ketinggalan.
Pak Jokowi bikin mobil SMK tidak mungkin. Bener kan tidak jalan. Kecuali bikin mobil tanpa BBM akan mampu menyaingi Jepang. Kita kalah sekali. karena kita sudah kalah rekayasa. Banyak cerita kegagalan yang menarik.
Fadel tanam jagung di seluruh Gorontalo banyak pengalaman. Rakyat akan kaya, betul itu. Harga jagung itu kartel, nginjek kayak nginyek wohing ranti. Saat panen kartel impor jagung, harga langsung mak reg. Rakyat langsung tak percaya, langsung kejek-kejek. Tak percaya, kon milih saja tidak. Kurang apa, kalah dengan kartel jagung, apalagi kedelai, beras.
Apa strategi jitu untuk menghadapi kondisi yang akan terjadi ke depan?
Posdaya harus berpikir MEA ini harus betul-betul binatang buas. Posdaya bisa jadi slilit binatang buas yang tidak dapat diganyang hanya ideologi yang tidak bisa dikemah-kemah. (bersambung)