Memasarkan produksi dalam negeri sangat berat. Kalau memasarkanya tanpa idiologi, produk sendiri pasti tidak terpilih.
Sebab produksi dalam negeri jauh tertinggal baik kualitas, kemasan dan tampilannya. Apalagi produksi dalam negeri dijual lebih mahal, pembeli akan berbondong-bondong membeli produk asing.
Memasarkan produksi dalam negeri harus menggunakan ideologi. Mencintai produksi dalam negeri, memilih produksi dalam negeri dan hanya menggunakan produksi dalam negeri sebagai wujud memasarkan produksi dalam negeri menggunakan strategi ideologis.
Posdaya membuat produk sendiri sampai berdarah-darah pasti tidak terpilih kalau tidak ada nyanyian ideologi. Untuk itu karena butuh pengurbanan, Posdaya, KAKB, Koperasi dan UMKM.
Semua diarahkan untuk memasarkan produksi sendiri yang selama ini dilakukan secara terbatas. Memenuhi kebutuhan sendiri dari produksi sendiri sebagai wujud kemandirian dalam segala bidang kehidupan.
Untuk merealisasikan membutuhkan komitmen bersama seluruh elemen warga bangsa, selain itu memerlukan dukungan dan pengurbanan. Sebab produksi sendiri yang dipakai sendiri, berbeda dengan produksi yang akan dipasarkan. Untuk mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan daya saing, produksi sendiri yang dipakai sendiri dapat dipasarkan langsung meski tanpa kemasan. Bentuk dan jenis kemasannya berbeda, dibuat kemasan yang lebih murah. (bersambung)