Batik Tunggak Semi Produk Asli Jombokan

oleh -222 Dilihat
oleh

Pernah menjadi perantau, Ariska Wahyu Pratiwi memutuskan pulang kampung. Bukan tidak berani bersaing, bukan pula ora wani nggetih. Bukan. Ini hanya soal pilihan. Dan, ia memilih Dusun Jombokan, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Dusun kecil, tempat ia lahir, besar, kemudian memahami hidup.

Sebagai anak muda, Ariska merasa akan lebih bermanfaat jika berada di kota kelahirannya. Ilmu selama sekolah di SMK jurusan Kriya Tekstil bisa diandalkan untuk menjalani hari-hari. Benar saja, secara perlahan ia mengamalkan pengetahuannya membatik. Semua dikerjakan mulai dari membuat pola, memproduksi, hingga memasarkannya.

“Nggeh awale niku lulus sekolah ten SMK, sempat merantau tapi tidak kerasan. Ya sudah akhirnya pulang, mengamalkan ilmu dari sekolah. Apalagi saya ngambil Kriya Tekstil, jadi mengembangkan batik. Dulu, di Jombokan kan banyak pembatik, sekarang nggak ada sama sekali,” kata Ariska.

Pilihan Ariska tidak salah. Ia juga didukung penuh oleh sang ayah, yang meminta tinggal di desa dan mendalami keterampilane yang diperoleh selama sekolah. “Kebetulan di rumah pak gurunya juga mroduksi batik, tapi melayani partai besar. Nah, untuk yang pesanan kecil-kecil dikerjakan oleh Ariska,” kata Puji Wahyuno, ayah Ariska yang melihat peluang bisa menghidupkan tradisi membatik di desanya.

Memang, di Dusun Jombokan tempo dulu, banyak pembatik hebat. Produksi batik dari Dusun Jombokan sudah terkenal karena dikerjakan dengan sangat baik. Leluhur Arista juga para pembatik kenamaan, jadi jika kini ia membangun kembali rumah batik, sudah semestinya. “Iya, nenek-moyang, simbah-simbah saya dulu juga membatik. Pesanan dari Jogjakarta,” kata Pak Yuno yang termasuk tokoh masyarakat yang mengerti sejarah Jombokan di zaman lampau.

Sebagai lulusan SMK yang mengambil jurusan Kriya Tekstil, Ariska Wahyu Pratiwi, sadar betul peluang yang ditawarkan sang ayah. Selain bisa menghidupkan tradisi membatik, Ariska sudah memasarkan produksinya dengan cara-cara masa kini. Tidak sekadar melayani pesanan, atau dipasarkan di pasar besar Bringharjo Jogjakarta. Ariska juga membangun jaringan bisnis online.

“Alhamdulillah pesanan datang dari banyak tempat. Kemarin baru mengirim pesanana dari Kalimatan. Sekarang ini sedang merampungkan pesanan dari Demen desa sebelah,” katanya yakin bahwa batik yang ia beri nama Batik Tunggak Semi itu, akan terus berkembang jika melihat trendnya yang  terus bertumbuh.(joy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.