Sentolo, Kabarno.com – Warga Pedukuhan Jelok, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo pada Jum’at, 27 November 2020 sekitar pukul 14.00 wib digegerkan dengan adanya seorang bocah diketemukan di irigasi Kalipapah dengan kondisi meninggal.
“Tadi sekitar pukul 13.30 wib Bagus masih ngobrol di gardu bersama saya, kemudian saya pamit mau membeli paku, Gus rasah lungo lungo yo,” kata Rojib warga setempat Jum’at, 27 November 2020.
Sepulang dari membeli paku kurang lebih 20 menit mendengar kabar bahwa Bagus hilang. Kemudian warga berusaha mencari disepanjang irigasi Kalipapah. Kurang lebih 100 meter Bagus diketemukan dalam kondisi meninggal.
Kapolsek Sentolo Kompol Ngadiran saat dikonfirmasi Kabarno.com membenarkan bahwa pada Jum’at, 27 November 2020 mendapat laporan adanya penemuan seorang bocah meninggal diduga hanyut di aliran Kalipapah.
“Sekitar pukul 14.20 wib warga Jelok Sentolo melaporkan dengan adanya penemuan bocah dalam keadaan meninggal,” jelas Kapolsek.
Selanjutnya petugas Polsek Sentolo melakukan olah kejadian dan didapat informasi dari sejumlah sakai bahwa jarak saluran irigasi dari rumah Bagus 10 tahun (korban) sekitar 50 meter. Korban diduga jatuh dan hanyut sampai lokasi ditemukan korban sekitar 100 meter. Kedalaman air di saluran irigasi sekitar 70 cm.
Setelah korban ditemukan didasar saluran irigasi dan diduga sudah meninggal dunia, korban langsung dibawa ke RS NAS Sentolo warga.
Dari hasil pemeriksaan team medis RS NAS Sentolo dr. WAHYU tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan penganiayaan. Korban diduga meninggal karena tenggelam diair.
Bahwa korban memang sudah mempunyai riwayat penyakit AUTIS. Tubuh korban masih dalam keadaan utuh, belum ditemukan lebam mayat. diperkirakan baru beberapa saat meninggal, sebelum ditemukan.
Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda akibat penganiayaan. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.(yah)