Alumni SMPN 1 Wates Reuni dalam Semangat Guyup Salawase

oleh -157 Dilihat
oleh

Dikemas dalam tema Satu Dalam Kebersamaan Guyub Salawase, Alumni SMP Negeri 1 Wates, bertemu di Resto Langgengsari, Bulu, Pengasih, Kulon Progo, kemarin, 18 Juni 2018.

Sudarsono yang menjadi Ketua Panitia Reuni, pertemuan yang juga Syawalan itu, dimaksudkan untuk melestarikan budaya silaturahmi, sebagai budaya luhur bangsa yang sangat mulia.

“Semua menikmati rasa riang dan gembira bisa berkumpul dengan kawan SMP walau hanya setahun sekali. Semoga bisa menjadi terapi psikologis yang sangat berarti. Sebagimana pepatah mengatakan, siapa suka silaturahmi Insha Allah akan diberi panjang umur dan banyak rejeki,” ungkapnya.

Suasana yang terasa sangat gayeng dan seru adalah saat digelar acara yang bermakna nostalgia. Acara ini berupa permainan menebak nama dan identitas kawan lama. Tak pelak, suasanapun menjadi heboh dan menggairahkan.

Setelah itu, sebanyak 35 alumni yang hadir melanjutkan segala keseruan dengan nyanyi  bersama yang dipandu oleh Lestari dan Sri Ningsih Hadiyatno. Baru, acara yang cukup penting dimulai, membentuk pengurus alumni baru. Dan, disepakati sebagai Ketua adalah  Eko Wisnu Wardana, Wakil Ketua  Sudarsono, Sekretaris  Gani Indriyanto, Bendahara Anitya Sih Purwanti.

“Saya berharap, tradisi  silaturahmi ini didukung oleh semua alumni tanpa kecuali, sehingga pada syawalan pada tahun-tahun mendatang, akan semakin banyak alumni yang bisa hadir. Alumni 1983 ada sekitar 160-an orang, karena setiap kelas alumninya 40-an, dan dikalikan emapat kelas, ketemulah 160 orang,” kata Ketua Paguyuban Alumni yang baru, Eko Wisnu Wardhana.

Namun, tambahnya, karena mungkin ada yang sudah meninggal atau belum terlacak keberadaannya, jumlah 160 bisa berkurang. Itu pula yang membuat setiap reuni tidak bisa lengkap, datang semua. Apalagi, pada saat bersamaan, ada yang punya acara di tempat lain. “Maka kita berharap di kesempatan yang lain terdapat komunikasi sebagai awal dari ikatan alumni untuk bisa menyelenggarakan syawalan bersama,” kata Eko.

Selanjutnya, setiap tahun, disepakati membuat acara Syawalan pada hari ke-4 setelah Hari Raya Idul Fitri. “Sedangkan acara insidentil fokus pada kegiatan sosial,”  lanjut Eko melengkapi keterangannya.(mg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.