Pagelaran Wayang Kulit USM: Rektor Ingatkan Komitmen terhadap Unggulnya USM

oleh -68 Dilihat

SEMARANG,KABARNO.COM  – ”Mari kita mesti punya komitmen terhadap unggulnya USM. Berpedoman pada kebaikan bersama. Saling mengingatkan dalam kebenaran dan jangan lupa, bersabar”.

Hal itu diungkapkan Rektor USM, Dr Supari ST MT saat hadir dalam Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon Wahyu Makutoromo di Auditorium Ir Widjatmoko USM Jl Soekarno-Hatta pada 19 Juni 2025.

Pagelaran wayang kulit dalam rangka Dies Natalis Ke-38 USM itu menghadirkan dalang dari Kudus, Ki Dr Ir H Sunardi MPi MH.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua Pembina Alumni Undip, Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip, Ir Harsojo IPU, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Senat Prof Dr Hardani Widhiastuti MM Psikolog, Direktur Pascasarjana USM Prof Dr Indarto SE MSi, Kapodi Magister Hukum USM Dr Drs Adv Kukuh SA BA SSos, SH MH MM.

Menurut Rektor, Wahyu Makutoromo adalah konsep filosofis dan spiritual yang menekankan pentingnya kebijaksanaan, budi pekerti, dan kepemimpinan yang sempurna.

Dalam Hasta Brata, ada delapan prinsip kepemimpinan sosial yang meniru filosofi atau sifat alam semesta dan keselarasan di dalamnya.

Mengambil Keputusan yang Bijak 

Pemimpin agar dapat mengelola alam semesta dengan baik, memiliki tanggung jawab sosial, dan mampu mengambil keputusan yang bijaksana.

Pemimpin yang memiliki Wahyu Makutoromo mampu menginternalisasi 8 sifat alam seperti matahari (cahaya), peduli pd kehidupan, selalu menerangi dan mencerahkan. Bulan (tenang), memberi keteduhan, mencipta ketenangan bintang (inspirasi), memberi inspirasi untk terus berkarya dan berkontribusi mendung (kemampuan beradaptasi), peka, menyesuaikan apa yang sedang terjadi.

Selain itu, sifat alam lain adalah bumi (stabilitas), tahan gangguan/goncangan, tidak kagetan, nggumunan, apalagi nesunan, samudra (kekuatan), kuat memberi maupun menerima apapun yang ada api (semangat), tidak kenal mengeluh/putus asa, menumbuhkan harapan ke depan lebih dan makin baik, angin (fleksibilitas) yakni peka terhadap keadaan sekitarnya, meskipun tidak ditampakkan/tidak ditunjukkan.

”Ngelmu iku kelakoni kanthi laku. Pemimpin iku, ora mung ngerti ning kudu ngerteni. Ora mung duwe ngelmu ning kudu dadi perilaku,” ujarnya.

Dia mengatakan, tiap unsur Hasta Brata mengartikan karakteristik ideal dari seorang pemimpin. Ilmu Hasta Brata berasal dari kitab Hindu berbahasa Sansekerta “Manawa Dharma Sastra”.

”Dalam kitab itu disebutkan, tindakan seorang pemimpin mencerminkan karakter para dewa. Konon, pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri ke dalam delapan sifat agung tersebut’,” ungkapnya.(sup)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.