275 Siswa Mulai Masuk Sekolah Rakyat 19 & 20 DIY 

oleh -56 Dilihat

Bantul, KABARNO.com : 275 siswa mulai mengawali kegiatan pendidikan di 2 sekolah rakyat di DIY, Senin (14/7/2025). Yaitu di Sekolah Rakyat 19 Sonosewu Bantul dan Sekolah Rakyat 20 Purwomartani Sleman.

Diantar orang tuanya, para siswa datang ke sekolah rakyat dengan membawa sejumlah pakaian ganti karena selama menempuh pendidikan sekolah rakyat, mereka akan menginap di asrama sekolah.

Fajar Sidik Saputra siswa asal Kretek Bantul mengaku senang dapat lolos menempuh pendidikan sekolah menengah di Sekolah Rakyat 19 Sonosewu Bantul.

“Saya kan pas SMP 1 Kretek penerima PKH terus ada informasi pendaftaran ini. Alhamdulillah lolos, kan disini gratis sekolahnya, ada asrama, sudah dapat makan, peralatan pribadi dll, ada pendidikan ketrampilannya juga. Jadi bisa mengurangi beban orang tua saya dalam mencukupi kehidupan sehari-hari, orang tua saya dua-duanya buruh tani,” kata Sidik.

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih menjelaskan total ada 275 anak masuk di sekolah rakyat. 200 tertampung di Sekolah Rakyat 19 Sonosewu Bantul sedangkan 75 anak di Sekolah Rakyat Purwomartani Sleman.

Para siswa sekolah rakyat ini berasal dari keluarga tidak mampu dalam daftar DTSEN.

“Semoga kita bisa mengangkat anak-anak kita mengangkat semangat mereka belajar di sekolah rakyat ini. Kkarena tujuannya adalah mudah-mudahan anak-anak ini nanti akan bisa mengangkat derajat orang tuanya. Sekarang dari segi ekonomi mereka miskin tapi secara mental Insyaallah nanti mereka melalui jenjang sekolah rakyat ini bisa menjadi anak-anak tangguh bermental tangguh untuk meraih cita-citanya dan untuk masa depan mereka dan juga untuk kebanggaan orang tua dan bangsa ini,” kata Endang Patmintarsih usai meninjau pelaksanaan kegiatan hari pertama sekolah rakyat di Sekolah Rakyat 19 Sonosewu Bantul, Senin (14/7/2025).

Dijelaskan Endang, selain pendidikan reguler seperti sekolah umum, di sekolah rakyat para siswa juga dibekali pendidikan karakter dan ketrampilan. Proses pembelajaran di sekolah rakyat juga sama dengan sekolah umum. Para siswa juga akan mendapatkan ijazah dan daoat melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sedangkan pada hari pertama masuk sekolah rakyat, diawali dengan kegiatan cek kesehatan sesuai standar yang ada, dilanjutkan pengenalan sekolah selama dua bulan.

“Lari ini bagian dari cek kesehatan. Dan ini bukan menjadikan mereka nanti kalau ada penyakit terus tidak diterima. Apapun hasilnya tes kesehatan itu untuk acuan pendampingan karena mereka kan tinggal di asrama ya, jadi apapun hasilnya tes kesehatan ini tidak akan menggugurkan hak mereka sekolah rakyat. Kan di cek juga nanti gula darahnya, apa mereka ada TB atau tidak, dll,” urainya.

Para siswa di sekolah rakyat ini juga mendapatkan fasilitas mulai dari kebutuhan sandang pangan, hingga sarana prasarana pendukung belajar.

“Tentu makan 3 kali sehari, kemudian kebutuhan pokoknya dari ujung kaki sampai ujung rambut semua diberikan oleh pemerintah sampai nanti untuk pendidikan mereka dapat juga fasilitas laptop atau Tab atau komputer begitu. Buku seragam, ransel, sepatu semuanya bahkan kalau perempuan ada pembalut juga semua diberikan untuk mereka,” urainya. (wur)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.