Siti Maryam mengharapkan Hari Lahir Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ke-20, tanggal 23 Juli 2018, besok, menjadi momentum untuk membangun partai. Inilah saatnya bangkit demi bangsa.
“Usia 20 bagai gadis temaja yang seksi, menarik dan enerjik,” ujarnya. PKB sebagai partai juga begitu, di usianya yang memasuki 20 bagai gadis remaja yang menawan hati banyak orang. Saat ini PKB sedang seksi, Cak Imin sebagai Panglima mampu membawa partai berada di pusaran isu nasional. Cak Imin menjadi ikon yang banyak mendongkrak elektabilitas, termasuk kader yang ada di daerah.
Di Bekasi lanjutnya, PKB memiliki mahnet tersendiri. Meski di Pemilu 2014 menjadi tonggak awal, sekarang saatnya memperoleh dukungan lebih banyak dari konstituen. PKB Bekasi di bawah kepemimpinan H Achmad Uschtuchri, SE mampu mengkonsolodasi partai. Tinggal ke depan melakukan penggalangan di tingkat akar rumput.
Harapannya mampu mendulang suara saat Pemilu mendatang. “Kita optimis PKB Bekasi akan menemukan jatidirinya sebagai partai Islam yang rahmatan lil alamin,” terang Siti Maryam yang seorang pemberdaya perempuan di Kota Bekasi.
Begitulah. Sebelum bergabung dengan PKB, Siti Maryam telah malang-melintang di banyak kegiatan. Wanita asli Bekasi ini, juga sudah menimba banyak ilmu dari berbagai tempat. Termasuk menimba ilmu di sejumlah organisasi. Saat ini, ia juga masih aktif di beberapa lembaga. Misalnya saja, menjadi pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama, dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT).
Di Organisasi politik, Siti Maryam yang kader Nahdlatul Ulama (NU) juga menjadi pengurus Perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PPKB). Sementara itu, di organisasi para pendidik ia aktif di Himpunan PAUD Indonesia (Himpaudi), Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK), atau Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI).
Aktif di organisasi para pendidik, terutama pendidikan dini, memang menjadi konsentrasi Siti Maryam sejak lama. Sudah berpuluh tahun Siti Maryam berjuang di pentas pendidikan, salah satunya dengan mendirikan lembaga pendidikan. TK Zaid bin Tsabit kini, berkembang menjadi taman kanak-kanak yang banyak membantu anak-anak tidak mampu.
Siti Maryam bahkan merelakan rumahnya untuk dijadikan sekolah bagi anak-anak kurang mampu. Maka lewat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Penitipan Anak (TPA), Siti Maryam ikut membangun karakter anak-anak di Kota Bekasi. Pendidikan berbasis Islam itu, mulai dari Taman Pendidikan al Quran (TPQ), Madrasah Diniyat Takmiliyah Awaliyah (DTA) hingga majelis taklim.(mg)