Festival Kethoprak antar Kecamatan tahun 2018, tadi malam selesai digelar. Pada malam puncak dan malam penutupan, hadiah pertama diraih oleh kotoprak dari Kecamatan Sentolo. Para pemenang dalam Festival Kethoprak antar Kecamatan se Kabupaten Kulon Progo, diundang ke panggung.
Bertempat Taman Budaya Kulon Progo, hadiah diserahkan langsung Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo Wiharso. Dalam ular-ularnya, Pak Wabub menyampaikan rasa bangganya, karena festival berlangsung sukses.
“Saya acungi jempol Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo. Ternyata kesenian kethoprak yang dipandang kethoprak tuo-tuo, masih bisa mengundang penonton. Selama empat malam meskipun cerita yang ditampilkan sama, namun garapannya yang berbeda,” katanya.
Sutedjo mengapresiasi Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Prgo atas suksesnya pelaksanaan Festival Kethoprak antar Kecamatan se Kabupaten Kulonprogo tahun 2018. Apalagi pergelaran ini, menyedot penonton setiap malamnya. Ribuan orang mendatangi ingin melihat secara dekat para kontingen dari 12 Kecamatan.
Sementara lima dewan juri yakni, Rini Wulandari, Sukoco, Imam Syafi’i, Joko Lisandono dan A. Budi Setyanto (Agus Kencrot) sepakat memilih Kontingen Kecamatan Sentolo sebagai Penyaji Terbaik I.
Kecamatan Wates berhasil meraih gelar Penyaji Terbaik II dan Kecamatan Pengasih yang telah menjadi juara selama beberapa tahun harus rela menerima Penyaji Terbaik III.
Meski begitu, dewan juri juga masih meninggalkan sejumlah catatan kepada para peserta. Terutama dalam penampilan dan penyampaian naskah yang dibawakan. “Banyak dialog yang kurang luwes ketika diucapkan dan terkesan over atau dibuat-buat. Hal tersebur justru menggerus pola akting kethoprak yang penuh dengan tata krama dan sopan santun,” kata juri.
Selain itu, catatan lain dari dewan juri ialah terkait pengembangan cerita. Dewan juri menilai bahwa para peserta masih terlalu terpaku dengan naskah yang telah disediakan pihak panitia sehingga tak bisa menyajikan penampilan yang total. (yad)