Kebumen adalah sebuah daerah di Wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian selatan yang kaya nilai historis dan nilai budaya. Juga kaya potensi alam yang besar (walau sebagian besar belum terkaji dan terdayagunakan dengan maksimal ).
Sangat dapat dimaklumi kondisi yang disebutkan ada di Kebumen mengingat Kebumen dari masa ke masa menjadi tempat lalu lalang para pembesar dan tokoh ternama yang pernah ada dan hidup di Bumi Nusantara ini. Mereka yang dari timur berjalan menuju ke barat singgah di Kebumen demikian juga sebaliknya yang dari barat ke timur akan singgah pula di Kebumen. Hal ini terjadi semenjak era kerajaan, masa perjuangan hingga kemerdekaan.
Sebut saja beberpa tokoh besar seperti Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, R. Sanjaya, Amangkurat, para wali dan syech penyebar agama Islam, bahkan ada yang menyebutkan Patih Gajah Mada pernah singgah di Kebumen (walau masih harus dengan pengkajian lebih ).
Wilayah Kebumen sudah ada ketika nama Kabumian atau kebumen sendiri belum ada. Wilayah Kebumen sudah ada semenjak era Sigaluh ada yang menyebut bigaluh, bigaluhan hingga menjadi bagelen ( MT. Arifin ).
Kesbumen secara administratif terbaru diakui ada semenjak Tanggal 21 Agustus 1626 hal ini dibarengkan dengan penobatan Ki Gede Bodronolo menjadi Pemegang Kuasa di Bumi Panjer. Karena Ki Gede Bodronolo aktif membantu stok pangan pasukan perang Sultan Agung sehingga dianugrahi sebuah wilayah kekuasaan yang kelak akan terkenal dengan nama Kabumian atau Kebumen.
Untuk memperingati peristiwa ini sudah selayaknya Kebumen memiliki upacara khusus, yang berkaitan dengan jumenengan Bupati di Kebumen. Walau setiap tanggal 21 Agustus dilakukan upacara peringatan HUT Kab. Kebumen, namun kurang lengkap bila acara tersebut tidak diikuti dengan Pengetan Jumenengan Bupati Kebumen.
Prosesi Pengeten Jumenengan dilakukan oleh Bupati Aktif dengan mengenakan atribut dan menyandang nama Ki Gede Bodronolo. Untuk tekhnis prosesi Pengetan jumenengan dapat disesuaikan dengan keadaan kondisi saat itu, namun yang lazim dan dilakukan diberbagai kota kabupaten lain dilakukan dengan kirab dan ditandai dengan Sang Bupati duduk di Kursi Kabupaten. Acara dapat diikuti oleh segenap jarajan OPD atau FORKOMPIMDA Kab. Kebumen dengan mengenakan nama nama atau sesebutan disesuaikan dengan keadaan pada saat itu.
Acara Pengetan Jumenengan Bupati Kebumen juga dapat dikemas sedemikian rupa sehingga menarik para wisatawan lokal dan mancanegara hadir di Kebumen walaupun tetap mngutamakan kesakralan dan nilai nilai keluhuran acara tersebut.
Semoga dengan adanya upacara Pengetan Jumenengan Bupati Kebumen nantinya akan tetap mengingatkan warga masyarakat tentang awal mula dan perjuangan besar para tokoh pendahulu sehingga Kebumen ada seperti sekarang ini.
Semoga Kabupaten Kebumen semakin maju, aman, makmur dan sejahtera, dan tentu saja tetap Beriman dan SEMARAK.(*)