Warsidi, Camat Kokap yang energik, seperti tak mengerti lelah. Sepulang dari Jakarta, bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama menjenguk Sugiyarti, ia sudah langsung kerja bakti. Sugiyarti adalah warga Plampang, Desa Kalirejo, Kokap yang berobat di RSCM karena jantung bocor.
Dan, Minggu pagi, 13 Mei 2018 jam 07.00 pagi, begitu sampai rumah, Pak Camat langsung mengunjungi masyarakat Anjir, Hargorejo, Kokap. Ia ikut kerja bakti membuka mulut terowongan tambang Mangaan yang diperkirakan panjangnya kurang lebih 150 meter.
Pembukaan mulut terowongan adalah tindaklajut kunjungan Prof Bambang dan Prof Singgih, Jumat lalu. Warsidi dan tokoh masyarakat Pokdarwis Hargorejo maupun pengurus LPMD Desa Hargorejo, menerima dua profesor dari UPN Jogjakarta dengan bahagia.
Sri Widodo, yang menjadi Ketua LPMD Hargorejo, Subono yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, bersama Camat Warsidi dan dua profesor UPN sepakat membuka mulut goa. Dan, Minggu pagi tadi, masyarakat melakukan kerja bakti di bawah komando Kepala Dusun Anjir, Kepala Desa Harhorejo dan Ketua LPMD Hargorejo.
Dalam arahannya, Camat Kokap menyebutkan bahwa terowongan Mangaan ini sangat penting untuk dibuka kembali. Sebab masih ada potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Sementara itu, menurut Harjo Sumarto, seorang pensiunan perangat Desa hargorejo, banyak kenangan ditinggalkan pada tambang Mangaan. “Di sekitar tahun 1971 dihuni banyak burung Sriti. Itu sebabnya, sampai sekarang terkenal sebagai terowongan Gua Sriti,” kata Mbah Harjo yang di waktu muda menjabatan Kepala Urusan Kemakmuran.
Warsidi mengajak kepada warga setempat dan Pokdarwis menjadikan lokasi ini sebagai destinasi wisata. “Dua atau tiga bulan ke depan sudah bisa menerima kunjungan wisatawan,” harap Camat Kokap, Warsidi yang sangat antusias ikut kerja bakti membuka mulut terowongan Gua Sriti.(mg)