Rumah itu, milik Mbah Ngatiyem. Nenek berusia 75 tahun, warga Gebangan Timpang, Pengasih, Kulon Progo. Tadi pagi, rumah itu, berantakan karena ledakan petasan yang disulut Heri, cucunya yang berusia 17 tahun.
“Kulo nembe wonten tegalan jarak kalih griyo kulo 10 meteran, lha kulo nembe mrambat-mrambat kok krungu swanten, DUENGGGGGGGG…lajeng kulo ngambru, mbasan sampun mboten kaprungu kulo grayah-grayah tangi, ngematke omah kulo kok gendenge bubar bubar,” jelas Mbah Ngatiyem.
Saat itu, ada Ari Supadmanto. Pria berusia 40 tahun yang tinggal di Kroco Sendangsari, Pengasih ini memang sedang bertamu. Tidak sekadar bertamu, ia juga ingin membeli longsongan petasan yang terbuat dari kertas.
Selama ini, selama satu tahun, Heri menyimpan petasan di rumah neneknya. Dan, hari itu, akan dibeli longsongannya oleh Ari. Namun sebelum longsangannya dibeli, obat petasannya dikeluarkan.
Heri dan Ari ingin memastikan obat petasan itu, sehingga disulut.Tak diduga, petasan itu ternyata masih aktif dan meledak. Ari menjauh dari tempat ledakan, Heri juga berusaha melarikan. Namun malang, Heri tetap tersambar ledakan sehingga kaki kanan dan tangan kanan kiri melepuh.
Kapolsek Pengasih, Kompol Salim yang mendapat laporan dari warga, langsung ke tempat kejadian. Ia membenarkan, ledakan petasan itu diperkirakan terjadi pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, petugas mengamankan barang bukti berupa satu tas diduga petasan. Heri dan Ari juga dibawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan.(yad)