Sepanjang satu hari, para perantau Kulon Progo di wilayah Provinsi Banten, nyawiji, bersilaturahmi, berhalal bi halal. Tidak kurang 600 orang perantau, ngumpul Aula Sekolah Mutiara Bunda, Perumahan Taman Cilegon Indah, Kota Cilegon.
Tokoh-tokoh senior rawuh semua. Ada Ir. H. Sutopo Raharjo, Ir. H. Ahmad Basuki, Ir. H Bambang Hadhy dan tokoh-tokoh lain. Semua menjadi satu dengan perantau Kulon Progo dari generasi muda.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP), Ir.H. Sumarjono. MSc, diwakili beberapa jajaran pengurus inti. Ada Mbah Yatno Alimonsa, Wakil Ketua Umum yang membidangi Sosial, Budaya, dan Olahraga.
Mbah Ali tidak sendirian, tapi didampingi oleh Bendahara Umum, Sutomo, serta Ketua Bidang Pengembangan UMKM, Tri Darmono. “Ini momentum penting bagi kita semua untuk bertemu dan bersilaturahmi. Apalagi nuansanya masih Lebaran jadi sekaligus halal bi halal,” kata Mbah Ali.
Selain bersilaturahmi, banyak gagasan yang muncul dalam forum pagi tadi. Terutama dalam membangun kebersamaan antar perantau Kulon Progo. “Dari Cilegon kita dukung usaha Bakor PKP dalam menyatukan perantau. Kami sepakat bahwa saat ini, wis wayahe Nyawiji,” kata Pak Bambang.
Pada kepengurusan baru Bakor PKP periode 2023-2028 Pak Bambang Hadhy dan Pak Achmad Basuki, masuk di jajaran Dewan Pengarah bersama tokoh-tokoh senior perantau Kulon Progo. Sementara itu, Pak Sutopo Rahajaro, yang merupakan Ketuka Umum Paguyuban Kulon Progo di Provinsin Banten, ikut menjadi Dewan Pembina.
Seperti biasa, momentum silaturahmi perantau Kulon Progo juga selalu ditemani oleh makanan-makanan khas ndeso. Ada beberapa yang dibawa langsung dari Kulon Progo, beberapa lagi diproduksi sendiri oleh para perantau sebagai tombo kangen.(kib)