Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bandung, menggelar silaturahmi akbar, di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Minggu, 22 Juli 2018. Hadir memberi sambutan, Mantan Menteri BPN dan Agraria Ferry Mursidan Baldan.
Pada kesempatan itu, Ferry menegaskan, silaturahmi dengan tatap muka serta tradisi untuk konfirmasi terhadap suatu informasi menjadi langka, bahkan tanpa sadar menyebar berita hoax atau tidak benar.
“Apa sesungguhnya yang sedang terjadi dalam kehidupan kita? Kondisi ini menjadi rawan, bahkan mengancam kemuliaan dan kehebatan Silaturahmi sebagaimana dipesan dalam Islam. Kita menjadi sangat mudah mempercayai berita/informasi yang belum terbukti kebenarannya,’ katanya.
Dalam konteks itulah Ferry ingin meneguhkan untuk menjaga nilai dan spirit serta ingin merefresh kualitas dan Kkdar silaturahmi alumni sebagaimana seharusnya, terlebih saat memasuki tahun politik pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif.
Pemilu sebagai ajang kontestasi tentu menghadirkan ruang kompetisi bagi peserta pemilu dan tak kalah menarik adalah kontestasi para pendukung, termasuk alumni yang memiliki pilihan berbeda. “Try out untuk itu sudah kita jalani saat Pilkada lalu, masin-mesin kita bisa berbeda pilihan meski kadang kita tak punya hak pilih dalam Pilkada.Banyak pelajaran yang bisa kita ambil untuk menjaga silaturahmi kita,” kata Ferry.
Dikatakan, ada pesan kuat untuk mengukuhkan kadar dan kualitas silaturahmi Pasca HMI yang seharusnya terus meningkat. Tantangan itu hadir di tengah Putaran dan riuh rendah tahun politik 2019.
Pokok persoalan lanjut Ferry, bukan semata pada Pasca HMI nya, tapi justru terjadi ketika ada ruang kebebasan untuk melakukan pilihan sekaligus ruang bebas mengekspresikan pilihan masing-masing melalui sosmed.
Tantangan dan godaan pada tahun politik dalam Pemilu Presiden (Pilpres) terhadap silaturahmi alumni HMI harus dimaknai sebagai ujian terhadap kadar relasi alumni. Alasan perbedaan pilihan jangan sampai mencederai silaturahmi apalagi sampai merusak bahkan menghancurkan bangunan yang telah berdiri puluhan tahun.
“ Urusan Pemilu hanya ber langsung 2-3 menit saja di TPS. Jangan gara-gara Pemilu silaturahmi kita terganggu, jangan saling menjelekkan apalagi menebar berita hoax,” tutur mantan politisi Golkar tersebut.
Dia menambahkan, secara struktural HMI sudah mengajarkan arti sebuah perbedaan, dengan adanya struktur komisatiat sampai PB, atmosfir Konpetcab dengan Pengelompokkan keanggotaan berdasarkan Program studi atau atmosfir kongres dengan pengelompokkan anggota berdasarkan cabang yang terus terasah dalam sebuah Kolaborasi Pengurus Cabang, Badko dan PB HMI.(mid)