Pak Marija Ikut Panen Cabai di Pesisir Selatan

oleh -444 Dilihat
oleh

Hari Minggu siang, di tengah terik matahari Kulon Progo, Haji Marija, ikut panen cabai. Saat menemui petani di kawasan pesisir selatan Kulon Progo, tokoh yang memang dekat dengan petani ini, terlihat dalam panen raya.

Seperti diketahui, pesisir selatan yang ditanami cabai oleh para petani, luasnya mendekati 50 hektar. Berada di Kapanewon Galur dan Kapanewon Panjatan. “Alhamdulillah, petani senang, karena hasil panennya bagus di saat harga cabai sedang tinggi,” kata Pak Marija.

Haji Marija yang asli Cerme, Panjatan, Kulon Progo itu memang senang menemui masyarakat Kulon Progo. Tidak hanya para petani, tapi juga semua lapisan masyarakat. Selain bersilaturahmi, juga menyerap aspirasi untuk ikut memikirkan solusi-solusi bagi kemajuan Kulon Progo.

Politisi Gerindra Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini, memang serius ikut memikirkan kemajuan Kulon Progo. Pengalamannya yang panjang sebagai birokrat, membuatnya memmiliki banyak gagasan untuk Kulon Progo.

Hingga purna tugas sebagai ASN, Marija banyak berkecimpung di institusi Pekerjaan Umum (PU).  Sejak resmi menjadi ASN di Departemen Pekerjaan Umum di Jakarta, karirnya direntang panjang di sejumlah daerah. Dari ibukota, Marija hijrah ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Alumni SDN Panjatan ini, menangani proyek irigasi di Kanwil DPU NTB. Beberapa tahun kemudian, pindah lagi ke Kabupaten Sragen.

Di Sragen, karir  lulusan SMPN Panjatan ini, semakin kuat. Sealin pernah menjadi Asisten I Bidang Pemerintahan di Pemkab Sragen, Marija pernah memimpin Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen.

 

Setelah jadi Kepala Dinas PU, almuni STM Negeri Wates ini, dipercaya menajdi Kepada Dinas Lingkungan Hidup sebelum akhirnya kembali menempati posisi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sragen, hingga purna tugas.

Merantau sejak belia, Marija terus belajar dan menempa diri, menjadi sosok yang pinunjul. Karir pendidikannya juga panjang. Setelah lulus STM Negeri, kuliahnya dirampungkan di Kota Mataram. Ia mengambil S1 Teknik Sipil.

Dua gelar master dirampungkan di dua dispilin ilmu berbeda. S2 bidang ekonomi managemen diselesaikan di sebuah universtas di Surabaya. Sedang S2 Teknik Sipil, dirampungkan di Surakarta.

Mempunyai karir panjang di banyak tempat, pak Marija dan sang istri,  Hj. Listyati katriningsih ,SH yang juga seorang  ASN sukses membesarkan tiga buah hati dengan baik. Kini, tiga anak-anak Pak Marija juga berhasil membangun karir di bidang masing-masing.

Si sulung Rialiska Teja murti ,ST, dan si bungsu M Danudoro, ST,  berkarir di  BUMN. Sementara anak kedua,   dr, Balqis Kartika Murti  adalah dokter Sepesialis  THT KL di  RSU di Solo.

Lahir dari orang desa, Haji Marija mengisahkan sejarah hidup leluhurnya, yang kebanyakan menjadi petani atau pedagang. Tapi kakeknya yang asli Gothakan, bisa jadi bukan orang-orang sembarangan,  melainkan tokoh-tokoh dari masa silam. Dari nama-nama eyangnya, Eyang Dipowikromo atau Eyang Buyutnya, Dipojoyo, publik barangkali bisa melacak jejak sejarahnya di masa lampau. (ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.