Pak Marija Bebersih Pantai Mlarangan, Panjatan

oleh -975 Dilihat
oleh

Pleret, KABARNO — Ketua Pedagang Pejuang indonesia Raya (PAPERA)  Kulon Progo, H. Marija lakukan kerja bhakti Minggu pagi, 14 Januari 2024.

Bersama masyarakat, kerja bhakti dilakukan Pak Marija dengan membersihkan sampah yang ada di lingkungan pantai Mlarangan Asri, di Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo.

“Ini bentuk atau cara untuk menjaga lingkungan di daerah wisata, agar tempat wisata tetap terjaga kebersihanya sehingga nyaman untuk berekreasi,” ungkap Haji Marija yang setiap Minggu pagi memang selalu berkegiatan bersama masyarakat di berbagai wilayah di Kulon Progo.

Selain untuk mengisi hari hari libur, baginya, bertemu dengan masyarakat luas, juga memberi energi positif di masa pensiun, setelah berpuluh-puluh tahun mengabdi sebagai birokrat di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

“Kerja bhakti tidak hanya mengundang perhatian masyarakat di sekitar Panjatan, tapi juga secara luas, karena di pantai tersebut sudah banyak yang berwisata. Mereka ikut, mengangkut sampah untuk dikumlulkan, dimasukkan dalam karung dan selanjudnya dibawa petugas ke tempat pembuangan sampah,” kata Pak Marija yang pernah menduduki jabatan kepala dinas di beberapa bidang kedinasan.

Marija, ST,MM, MT, memang selalu peduli pada masyarakat yang tertimpa musibah. Bukan kali ini saja, pria kelahiran Cerme itu, terlihat bertemu masyarakat. Mantan pejabat di lingkungan Pemkab Sragen, Jawa Tengah ini, mengunjungi beberapa stan yang ramai jadi jujugan pengunjung.

Sejak memutuskan pulang kampung ke Kulon Progo, setelah pensiun dari sejumlah posisi penting di Kabupaten Sragen, Haji Marija memang aktif menemui masyarakat. Banyak kelompok masyarakat yang kini, mulai akrab dengan tokoh kelahiran  Kulon Progo, 8 Januari 1962 itu.

Pada akhir bulan lalu, haji Marija juga menyempatkan diri bertemu dengan masyarakat perantau Kulon Progo di Jabodetabek. Banyak inspirasi yang bisa dipetik dari perjalanan panjangnya sebagai seorang abdi negara. Apalagi, lulusan STM Negeri Wates ini, pernah berkeliling di banyak daerah di Nusantara.

“Banyak produk Kulon Progo yang laku dijual secara luas. Tinggal kita tingkatkan promosi serta pemasarannya. Ini, saya kira perlunya kita membangun insfrastruktur teknologi, agar produk-produk unggulan masyarakat, bisa dipasarkan di market global,” ungkapnya.

Pengalaman Haji Marija sebagai orang yang bersentuhan dengan kebijakan masyarakat, sangat panjang. Pengalaman berada di pemerintahan yang memberinya banyak pengetahuan tentang membangun sebuah wilayah. Tidak sekadar berpengalaman, karena pengalaman Haji Marija lengkap di banyak tempat.

Pak Marija juga pernah mengabdi di banyak kota dengan sejumlah tanggungjawab yang tidak ringan. Terakhir, ayah tiga anak ini purna tugas sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Itu terjadi pada 1 Februari 2022, yang berarti belum genap satu tahun lalu.

Setelah pensiun, H Marija, ST, MM, MT pulang kampung ke Kulon Progo. Niatnya ikut mbangun deso, mengamalkan semua ilmu dan pengalamannya selama puluhan tahun menjadi orang Pekerjaan Umum (PU).

Melihat pengalamannya yang panjang, memang tidak ada alasan bagi Marija untuk berpangku tangan, menikmati masa tua. Lihat saja, deretan tak pendek perjalanannya menempa diri di banyak tempat, sejak resmi menjadi ASN di Departemen Pekerjaan Umum di Jakarta.

Dari ibukota, Marija hijrah ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Alumni SDN Panjatan ini, menangani proyek irigasi di Kanwil DPU NTB. Beberapa tahun kemudian, pindah lagi ke Kabupaten Sragen.

Di Sragen, karir  lulusan SMPN Panjatan ini, semakin kuat. Sealin pernah menjadi Asisten I Bidang Pemerintahan di Pemkab Sragen, Marija pernah memimpin Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen.

Setelah jadi Kepala Dinas PU, almuni STM Negeri Wates ini, dipercaya menajdi Kepada Dinas Lingkungan Hidup sebelum akhirnya kembali menempati posisi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sragen, hingga purna tugas.

Merantau sejak belia, Marija terus belajar dan menempa diri, menjadi sosok yang pinunjul. Karir pendidikannya juga panjang. Setelah lulus STM Negeri, kuliahnya dirampungkan di Kota Mataram. Ia mengambil S1 Teknik Sipil.

Dua gelar master dirampungkan di dua dispilin ilmu berbeda. S2 bidang ekonomi managemen diselesaikan di sebuah universtas di Surabaya. Sedang S2 Teknik Sipil, dirampungkan di Surakarta.

Mempunyai karir panjang di banyak tempat, pak Marija dan sang istri,  Hj. Listyati katriningsih ,SH yang juga seorang  ASN sukses membesarkan tiga buah hati dengan baik. Kini, tiga anak-anak Pak Marija juga berhasil membangun karir di bidang masing-masing. Si sulung Rialiska Teja murti ,ST, dan si bungsu M Danudoro, ST,  berkarir di  BUMN. Sementara anak kedua,   dr, Balqis Kartika Murti  adalah dokter Sepesialis  THT KL di  RSU di Solo.

Lahir dari orang desa, Haji Marija mengisahkan sejarah hidup leluhurnya, yang kebanyakan menjadi petani atau pedagang. Tapi kakeknya yang asli Gothakan, bisa jadi bukan orang-orang sembarangan,  melainkan tokoh-tokoh dari masa silam. Dari nama-nama eyangnya, Eyang Dipowikromo atau Eyang Buyutnya, Dipojoyo, publik barangkali bisa melacak jejak sejarahnya di masa lampau. (ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.