Ini tentang tragedi Mangir. Sebuah paradok kehidupan dari khasanah masa silam. Ia adalah musuh Mataram yang takhluk oleh cinta Pembayun. Tapi ia juga menjadi tumbal politik Panembahan Senapati.
Nama Mangir sejatinya nama sebuah dusun. Di selatan Kota Jogjakarta, 20 km dari pusat kekuasaan Mataram di Kotagede. Secara administrasi, Mangir terbagi atas tiga wilayah yang lebih kecil, yakni Mangir Lor, Mangir Tengah, dan Mangir Kidul. Semua bagian dari Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
Letaknya ada barat daya Bantul, memiliki alam subur, terutama di tengah wilayah, sementara di sisir selatan desa, berhias perbukitan kapur. Kini, secara mudah, Mangir dapat dicapai, sebab semua jalan nyaris sempurna.
Dan, mari membayangkan Mangir tempo dulu. Mangir ketika menjadi klilip Mataram dan membuat susah Panembahan Senapati. Mangir memang perdikan yang tak biasa. Bukan hanya penguasa Mataram yang risau, Pajang pun, ikut kalut oleh kesaktian penguasa Mangir yang disebut Ki Ageng Mangir Wonoboyo. Ikuti jelajah tim Kabarno, termasuk jelajah mistik pusara Ki Ageng Mangir yang dibelah menjadi dua.(bersambung)