Mereka, dua sejoli. Pasangan suami-istri yang bukan hanya setia, tapi sak ekoproyo. Susah-senang bersama. Juga dalam urusan profesi sebagai pemburu sarang Ngangrang.
Kang Krepo atau nama asli Tanto, sangat trengginas kalau melihat sarang semut Ngangrang. Usianya memang masih 35 tahun. Sementara Yu Lastri yang berumur 28 tahun, tak kalah gesit menemani sang suami memanen sarang Ngangrang.
Toh, warga Dalangan, Tawangsari, Pengasih, Kulon Progo itu, bisa menikmati kebahagiaan berdua. “Wah…kulo niki ngungkuli pegawe negeri lho mas. Enam hari kerja, tanpo tanggal merah, tetep mangkat makaryo,” kata Kang Krepo, dengan tawa bahagia.
Saat ditemui, ia sedang berada di bawah pohon duwet, di daerah Pengasih. Berdua sedang malancarkan aksinya memanen sarang semut atau Ngangrang. Peralatannya juga sederhana, didapat dari perkakas di sekitar rumahnya.
Menurutnya, jam kerjanya mulai pukul 07.00 WIB. Mereka berangkat dari rumah pagi-pagi, sedang tempat kerjanya setiap hari berganti-ganti. Menempuh jarak kurang lebih 200 KM. “Itu tidak menentu, paling dekat jarak sekitar 50 KM, pulang kerja sekitar jam lima sore,” tambahnya.
Wilayah kerja Kang Krepo dan istri meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Berdua bekerja dengan senang, karena penghasilan sehari bisa mencapai 200 ribu. Pendapatan itu jika sedang tidak ada sarang semut, kalau lagi bejo bisa dapat lebih besar. “Ya lumayan untuk menghidupi dua anak saya,” kilah Kang Krepo.(yad)