Ini Gaya Direktur BPJS Tenagakerja: Lupa Ultah, Pilih Pingpong

oleh -563 Dilihat
oleh
Sumarjono mendapat kejutan ulangtahun dari sejawatnya di BPJS Ketenagakerjaan

Hari ini, 11 September 2018. Usianya genap 50 tahun. Tapi ia agak abai dengan usianya yang memasuki masa-masa sakral. Bagi sementara orang, usia 50 tahun adalah usia penting yang sering disebut usia emas. Tapi rupanya tidak begitu bagi Sumarjono, Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan.

Ia merasa, tidak pantas merayakan ulangtahunnya. Apalagi, selama ini juga hanya dilewati dengan syukuran bersama keluarga inti. “Paling anak-anak yang suka memberi kejutan kecil,” katanya di sela-sela perayaan ulangtahunnya, tadi pagi.

Tidak pernah merayakan ulangtahun secara berlebihan,  sepanjang pagi,  Sumarjono memillih melewati liburannya dengan bermain pingpong. Sumarjono memang dikenal sebagai pemain tenis meja yang andal. Jadilah, sudah sejak pagi buta, ia sudah meninggalkan rumah.

Dan, di saat Pak Jon berolahraga, diam-diam para sejawatnya di BPJS Ketenagakerjaan sudah sampai di rumah, menyiapkan kejutan. Padahal hari ini, adalah libur Tahun Baru Islam, tapi mereka menyempatkan diri, bahkan ikut menyiapkan semuanya: ruang tamu yang lega, dirias dengan balon, tulisan happy birthday, serta kertas warna emas yang dipotong panjang dan digantungkan di tembok yang memasihkan ruang tamu dengan ruang makan.

Sebuah tumpeng besar dengan miniator lapangan pingpong juga telah disiapkan. Juga kue ulangtahun.  Sementara itu, Ibu Sumarjono menjadi pengatur strategi untuk kejutan 50 tahun usia pria asli Dusun Nganjir,  Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo ini. Semua sudah siap, setelah siang mulai beranjak.

Benar saja. Jam sepuluh pagi, Sumarjono selesai bermain pingpong. Ia pulang menenteng tas tempat bet pingpong. Berkaos merah, bercelana pendek dan sepatu olahraga, ia membuka pintu rumah dan terpana.  Sebab dalam sekejab, rumah riuh oleh nyanyian selamat ulangtahun. Ia merasa surprise karena deputi-deputi yang terlihat memberikan kejutan membahagiakan itu.

“Saya tidak menyangka, karena awalnya, hanya ingin mengundang petugas keamanan rumah, terus petugas kebersihan, serta pengurus RT. Tapi ternyata sudah banyak orang di rumah,” kata Pak Jon yang juga Anggota Dewan Penasehat Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP).

Sumarjono mendapat kado bunga anggrek dari mbak Tiek Sumarti, mbakyunya yang tinggal di Bandung.

Hari ini, Sumarjono memang ingin membuat perayaan kecil. Bukan perayaan ulangtahun, sebenarnya. Melainkan makan bersama menandai datangnya Tahun Baru Islam. Orang Jawa menyebutnya 1 Suro. Yang diundang juga hanya beberapa tetangga. Tapi rupanya, ia justru mendapatkan kejutan besar. Tidak hanya para koleganya di kantor, tapi juga kakak kandungnya dari Bandung, Tiek Sumarti.

“Aku berangkat dari Bandung jam 6 pagi. Sengaja datang, karena ini ulangtahun yang ke-50, ulangtahun emas. Meskipun tidak dirayakan, aku tetap datang,” jelas Mbak Tiek, kakak perempuan Sumarjono yang nomor satu sekaligus pengganti simbok yang mengurusi semua kebutuhannya selama kuliah di ITB Bandung.

Mbak Tiek tidak hanya datang, tapi membawa kado dua pohon anggrek yang sudah mulai berbunga. Satu warna putih, satu lagi ungu. “Ini adalah pohon yang saya tanam, sengaja aku bawa ke sini, karena adiku senang dengan tanaman seperti aku,” ungkapnya.(kib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.