Home / MAF / Ighfar Akbar, Mahasiswa IAIN Surakarta Kembangkan Kopi dari Daun Kopi

Ighfar Akbar, Mahasiswa IAIN Surakarta Kembangkan Kopi dari Daun Kopi

Ini dia generasi milenial Dusun Jombokan, Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Namanya Ighfar Akbar Romadhon. Generasi ketiga masyarakat Jombokan yang pergaulannya mulai meluas.

Saat ini Ighfar tengah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Temanggung, Jawa Tengah.  IAIN Surakarta adalah tempatnya menimba ilmu. Setelah memperdalam ilmu secara teori, kemudian melakukan penelitian, kampusnya mewajibkan KKN sebangai upaya  memenuhi tridarma perguruan tinggi. Itu dilakukan melakukan pengabdian masyarakat sehingga kampus tidak menjadi menara gading, tetapi sebagai menara ilmu.

Gopar, begitu Aktivis PMII ini biasa panggilan, menyelesaikan pendidikan pesantren di Bekasi sebelum masuk IAIN Surakarta sebagai kampus pilihannya untuk menggali ilmu lebih dalam. Ia memiliki gaya eksentrik, senang bersarung dan kaos oblong dipadu rambut panjang yang dikuncir.

Aktivis kampus yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sukoharjo ini mengaku memperoleh pengalaman hidup berbeda ketika tinggal di pegunungan Temanggung yang elok, indah, dan asri.

Kearifan lokal masyarakat lereng Sumbing yang berbeda diametral dengan masyarakat kota menjadi pengalaman baru yang tidak ada di kampus manapun. “Tembakau dan kopi menjadi komoditas andalan masyarakat. Kami  mencoba menawarkan warna baru dalam mengolah kopi, memproduksi dengan kemasan baru dan memasarkan di masyarakat,” jelasnya.

Masyarakat Temanggung, sesungguhnya, sudah lebih maju dalam mengolah kopi. Ada produksi kopi fermentasi yang menghasilkan kopi yang khas. “Kami  menawarkan teh dari daun kopi yang selama ini teh dari daun teh, kami coba kembangkan farian baru karena daun kopi tidak pernah dimaksimalkan. Hanya dibuang menjadi samlah, kalaupun ada sebatas jadi kompos saja,” katanya.

Gopar sangat berharap, suatu saat masyarakat bisa memanfaatkan daun kopi yang berlimpah, “Minum kopi dari daun kopi, sebagaimana minum teh dari daun teh,”  katanya sambil menegaskan bahwa ide ini memang belum bisa diterima masyarakat,  sehingga menjadi tantangan sekaligus peluang usaha.(is)

About redaksi

Check Also

Iki Loh Swasono nek Isuk-isuk Mlaku Nang Mbantul

Isuk tansah iseh adem. Srengenge durong ngetoke raine. dadi suasana iseh ketok peteng.  Ning, aku …

2 comments

  1. idenya sangat kreatif dan inovatif, saya pribadi sangat setuju dan mendukung ide unik ini. semoga kedepannya Indonesia dapat menjadi negara pengekspor teh berbahan daun kopi untuk yang pertama kali. amiiinnn….

    tolong itu typonya diperbaiki. terimakasiiii
    salam mandiri kelompok 8/150.

Tinggalkan Balasan ke ichan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *