Lumba-lumba itu ditemukan di Pantai Trisik, Banaran, Galur, Kulon Progo. Senin, 6 Agustus 2018, penemuan itu, langsung menggegerka warga Trisik dan sekitarnya. Sebab, lumba-lumba yang terdampar sudah agak menggelembung dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Lumba-lumba demgan panjang tubuh sekitar 2 meter itu sudah mati di perairan dan terseret ombak hingga terdampar. “Dimungkinan karena suhu perairan sangat dingin, ikan tersebut mati di air kemudian hanyut ke pantai,” jelas Koordinator Tim SAR Pantai Trisik, Jaka Samudra.
Dengan adanya gelombang tinggi yang terjadi di laut Selatan Jawa, menurut Joko Samodra sebenarnya tidak mempengaruhi pada hewan tersebut. Lumba-lumba memang kerap terlihat di perairan lepas laut selatan Jawa yang juga berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Terutama saat musim migrasi di bulan Mei-Juni, namun, baru kali ini ada lumba-lumba terdampar di pantai, bangkai ikan akan di pendam di sekitar pantai.
Warga setempat memang baru kali ini melihat lumba-lumba yang terdampar, tetapi beberapa tahun lalu, ikan hiu dan paus pernah juga ditemukan terdampar di pantai. “Dulu pernah ada hiu terdampar. Tapi itu sudah dulu banget. Baru sekarang ada ikan terdamoar lagi,” kata Sumarsih. (yad)