Brokohan Pedet Tradisi Leluhur Perlu Dilestarikan

oleh -346 Dilihat

Sentolo, Kabarno.com – Brokohan pedet (anak sapi) merupakan salah satu adat istiadat yang saat ini sudah jarang ditemui. Upacara yang digelar sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran anak sapi ini mengundang warga sekitar untuk turut menikmati makanan genduri yang telah disedikan pemilik hajat.

Lek Kasdipono, warga Pendem, Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, baru saja menyelenggarakan tradisi brokohan ini. Tadi Rabu, 4 Agustus 2021, Dia menggelar brokohan sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran satu ekor anak sapi yang baru.

“Punika pinangka nguri uri nglestantunaken adat tradisi tinggalan simbah simbah, menawi sapi ngairke dipun damelaken brokohan, pinangka atur panuwun dateng Gusti Allah,” kata Lek Kasdipono disela sela acara brokohan yang sangat sederhana Rabu, 4 Agustus 2021.

Lek Kasdi sapaan akrabnya menuturkan, tradisi brokohan pedet memang sudah jarang ditemui, tetapi masyarakat di kampungnya masih rutin melakukan upacara ini. Di dalam upacara brokohan pedet, pemilik menyediakan nasi among yakni nasi golong (nasi yang dibentuk bulat-bulat) yang dilengkapi dengan ingkung.

Tidak hanya itu, upacara brokohan juga dilengkapi dengan bunga tiga rupa yang terdiri dari mawar, melati dan kantil yang disebarkan di bekas tempat induk sapi melahirkan.

“Kula mboten paham punapa tegese kembang dipun sebar ing kandang sik kangge lairan, ingkang baku raos syukur kemawon,” tambahnya.

Saat upacara brokohan dilakukan, salah satu anggota keluarga membaca doa keselamatan bagi sapi dan pedet dengan disaksikan tetangga sekitar. Selanjutnya, para tetangga akan diberikan nasi among-among dari pemilik hajat sebagai ungkapan rasa syukur tersebut dan acara brokohan ini masih dalam pandemi Covid, pemilik maupun tetangga dalam melaksanakan brokohan tetap dengan protokol kesehatan.(yah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.