Bupati Kulon Progo dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) menerima kado spesial dari Ketua Umum Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) Drs. H. agus Riyanto, M.Pd. Kado berupa hasil Rapat Kerja Bakor PKP yang akan menjadi sumbangan para perantau untuk tanah kelahirannya.
“Saya sampaikan bahwa ini sebagai kado ulang tahun Kabupaten Kulon Progo ke-67,, amanah Raker Bakor PKP Cipayung 2018. Semoga Kulon Peogo terus maju dan mandiri,” kata Pak Agus yang langsung diiyakan oleh Pak Bupati.
Selanjutnya, tambah Agus Riyanto saat menyerahkan kado yang berupa amanah Rakor, menyampaikan bahwa Bakor PKP menyiapkan diri jika bupati dan jajarannya berkenan mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang rekomendasi Rakor Bakor PKP.
“Jika diperkenankan kami di lain waktu nanti untuk menjelaskan lebih lanjut tentang substansi konsep Gerakan Sesaba Kulon Progo dan Tradisi Minum Rempah Merah ini kepada para pejabat dan tokoh masyarakat,” lanju Agus kepada Bupati Hasto Wardoyo saat menyerahkan kado di ujung upacara HUT Kabupaten Kulon Progo 15 Oktober 18 di alun alun Wates.
Hal di atas merupakan tradiai baru yang menggambarkan keintiman dan keharmonisan yg semakin mantab kerjasama dan silaturahmi antara Bakor PKP dengan Pemda Kulon Progo.
Risalah dan Rekomendasi hasil Raker Bakor PKP yang diselenggarakan di Cipayung tanggal 22-23 September 2018, menjadi wujud komitmen dan integritas perantau Kulon Progo dalam membantu dan mendorong kemajuan pembangunan di Kulon Progo.
“Ada 3 sumbang sih pemikiran kami para perantau yg tergabung dalam wadah Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) yang kita kemas sebagai kado terindah untuk kami persembahkan kepada Hari Ultahnya Kabupaten Kulon Progo yang ke-67. Yaitu : Perantau Kulon Progo Guyub, peduli dan handarbeni. Pemikiran ini ka.i kristalkan sebagai viai Bakor PKP,” lanjut Agus Riyanto
Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa dua pemikiran berikutnya adalah Gerakan Seruan Sadar Bangun Kulon Progo (SESABA Kulon Progo). Dan Tradisi Minum Rempah Merah sebagai sebuah pilot project yang akan direkomendasikan kepada pemerintah pusat agar Kulon Progo dapat dijadikan sebagai pilot project nasional..
“Ini sebuah tawaran kerjasama atau ajakan kami para perantau dengan pemda dan masyarakat Kulon Progo utk bersama mempersembahkan solusi yang terbaik untuk Indonesia mas,” ungkap Agus Triantara, Sekretaris Bakor PKP yang turut menghadiri upacara bersama 6 orang pengurus dari Jakarta.
Konsep Tradisi Minum Rempah Merah, masih menurut Agus Tri, sudah saya godog dengan di Kemendagri, TP PKK Pusat. “Bahkan dengan Mayjen TNI purn Nono Sukarno, petinggi Legiun Veteran RI. Jadi saya optimis, bahwa konsep ini sangat strategis, realistis dan sarat dengan kepentingan yang historis, sosiologis, ekonomis dan yang tak kalah pentingnya adalah kepentingan ideologis,” tambah Agus.
Agus Tri berharap, dengan adanya penyerahan rekomendasi ini, pemda Kulon Progo dan masyarakat Kulon Progo yang diwakili terutama seluruh Kepala Desa, TP PKK, Karang Taruna dan MKKS siap dan tidak rahu mendukungnya. Sehingga ide itu segera menyatu dengan bumi dan tidak terjadi cinta bertepuk sebelah ttangan. “Seperti menempelnya spirma di dinding rahim”, tegas Agus Tri mengilustrasikan status proses pertarungan ide Rempah Merah saat ini. (rom)