3 Seniman Kulon Progo & Persiapan Tarian Massal KPDJ

oleh -11 Dilihat
oleh
Ini Tiga seniman Kulon Progo di Jakarta.

Bertemu tiga tokoh ini, rasanya seperti reuni dengan konco-konco lawas. Yang paling senior adalah Pak Trisno Widodo, seorang yang sudah malang-melintang di panggung. Berangkat dari seni tradisi, piyayi Kulur ini, memiliki banyak kebisaan.

Hari-harinya, saat ini, banyak didedikasikan untuk berkesenian. Mulai dari panggung ketoprak, wayang orang, hingga dalang penganten, dilakukan dengan sangat baik. “Ya dari dulu, kerjaannya ya begitu-begitu. Tapi sekalian sambal nguri-uri kabudayan, agar terus ngremboko,” kata Pak Tris tentang kecintaannya pada seni tradisi.

Di masa pandemi Corona, semua kegiatan panggung memang berhenti. Jadi, Pak Tris hanya berlatih di rumah. “Saya sudah membuat rancangan baju punokawan. Kita bisa membuat pentas punokawan. Saya jadi Petruk. Jenengan bisa jadi Gareng, terus njenengan Bagong. Tinggal cari yang didapuk sebagai Semar,” katanya saat reriungan dengan konco-konco Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ) di warung Mbak Tin, di pojok Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kemarin.

BACA JUGA: http://www.kabarno.com/baksos-lagi-kpdj-kabarno-menggandeng-sedulur-nks/

Saat menyebut nama Bagong, telunjuk pak Trisno Widodo mengarah pada kang Darto. Sedang yang diminta menjadi Gareng ialah kang Sugi. Kang Muh, Diusulkan oleh Mbah Yatno mendapat peran sebagai Ki Lurah Semar Bodronoyo.

Bagi masyarakat Kulon Progo di Jakarta, nama Tisno Widodo memang sudah tidak asing. Semua kegiatan kesenian tradisional yang digagas warga Kulon Progo, melibatkan namanya.

Heri Rudi dan Sugi, dua seniman muda Kulon Progo.

Sementara itu, duduk di sebelah Pak Trsino adalah comedian muda dari Hargotirto, Kokap. Namanya cukup popular karena salah satu jebolan Akademi Pelawak Indonesia (API) di sebuah stasiun televisi swasta. Namanya Sugi alias Susu Legi.

Selain sibuk dengan komunitas pelawak yang tergabung dalam Persatuan Seniman Komedi  Indonesia (Paski) kang Sugi juga actor di Youtube Channel yang dikelola personil KPDJ.

“Bareng konco-konco di Pasti aku lagi nyiapin program TV. Ya seperti audisi pelawak tapi kita numpulke berbagai jenis lawakan. Saat ini sedang kita garap contoh programnya,” kata Kang Sugi yang memiliki jaringan sangat banyak di lingkungan komedian dan artis ibukota.

Nah, selain Pak Trisno Widodo yang seniman tradisional, serta Kang Sugi yang comedian, ada tokoh muda KPDJ yang juga nyeniman. Mas Heri. Atau lengkapnya, Heri Rudi Atmoko. Piyayi Plumbon, Kapenewon Temon ini, juga serba bisa. Selain seorang fotografer professional juga kameraman yang hasil bidikannya, sangat menarik.

Kesuksesan Youtube Channel yang dikelola KPDJ, salah satunya berasal dari kepiawaian Heri Rudi dalam mengarahkan kamera. Saat ini, Mas Heri juga termasuk tokoh inti KPDJ Pusat yang kiprahnya semakin sumrambah di banyak bidang.

Tiga seniman Kulon Progo yang memiliki spesialisasi masing-masing itu, bertemu di warungnya Mbak Tin, di pojokan TMII untuk membahas pergelaran Tarian Massal KPDJ yang segera dipentaskan setelah pandemic Corona selesai.

“Ini tarian pendek, yang gerakaknya diciptakan oleh seniman-seniman Kulon Progo dibawah komandi Pak Joko Mursito. Saat ini, music pengiringnya sudah jadi tinggal merampungkan gerak tarinya. Untuk Gerakan memang butuh proses panjang, karena senimannya butuh proses kreatif yang rumit,” tutur Mbah Yatno, yang sangat antusias menggerakkan banyak program KPDJ.

Penyaluran Sembako untuk Perantau dari Kemensos.

Gagasan membuat tarian massal KPDJ, menjadi sangat menarik, karena nanti akan dibuat versi digital yang bisa disebar secara massif.

“Tarian pendek ini akan kita selenggarakan secara massal, kemungkinan di TMII. Ini juga sekaligus menjadi ajang reuni masyarakat Kulon Progo. Semua bisa bertemu, bersilaturahmi, serta menikmati jajanan khas yang ngangeni. Tapi sebelum dibuat di lapangan terbuka yang melibatkan ribuan warga Kulon Progo, kita akan buat versi Sosmednya menjadi semacam Flashmob,” kata Irwan, Founder Kabarno.com dan Koranpelita.com yang ikut menggagas Gerakan flashmob KPDJ.

Pertemuan santai sepanjang pagi hingga petang ini, cukup meriah.  Cukup banyak konco-konco KPDJ yang hadir dalam pertemuan informal di Warung Mbak Tin yang asli Josutan itu. Termasuk tokoh-tokoh senior seperti Mas Nino, Mbah Mul, Pak Sutopo.

Jagongan yang gayeng dan regeng di TMII Kamis siang itu, juga membahas banyak hal. Termasuk rencana mematangkan berdirinya KPDJ Mart atau Warung Kulon Progo. Selain itu, juga membagikan sembako dari Kementerian Sosial yang belum tersalurkan.

“Sembako ini berasal dari Kemensos, tapi lewat Sarbumusi atau Sarikat Buruh Muslimin Indonesia. Terima kasih untuk Mas Jazim yang asli Panjatan atas supportnya,” kata Mbah Yatno menyebut nama Jazim As’ari yang di Sarbumisi menjadi salah satu pengurus pusat organisasi ini.

Anggota KPDJ memakai kaos kreatif karya Putri Nidhaul Hasanah.

Yang menarik dalam pertemuan ini, anak-anak KPDJ memakai kaos yang spesial. Kaos itu dibuat oleh Putri Nidhaul Hasanah, seorang difabel yang sangat kreatif asli Kulon Progo. “Ini kaos yang spesial, karena bagian dari kepedulian KPDJ pada anak-anak muda kreatif di Kulon Progo. Kaosnya juga bagus dengan disain kreatif plus kata-kata menarik. Kemarin kita sudah pesan dua lusin. Sekarang ini sudah ada dua lusin lagi yang mendaftar untuk beli kaos,” tutur Yatno Alimonsa.(her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.